Psychological Wellbeing Sebagai Prediktor Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Frontliner PT Bank Negara Indonesia (Persero) Kantor Cabang Utama Jababeka

BNI merupakan salah satu bank konvensional yang sudah berdiri sejak tahun 1946. BNI memiliki visi yaitu menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja, salah satu aspek yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan adalah sumber daya manusia. Berdasarkan data observasi dan hasil wawancara dengan pimpinan BNI Kantor Cabang Utama Jababeka ditemukan pegawai yang giat dan fokus bekerja, memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, pimpinan, dan nasabah, serta menjalankan tugas secara optimal. Namun, terdapat juga beberapa permasalahan seperti karyawan yang kurang bersungguh-sungguh saat bekerja, kurang optimal dalam menjalankan tugas, tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan serta tidak menjalankan visi misi perusahaan dengan baik. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat apakah psychological well being dapat menjadi prediktor komitmen organisasi karyawan BNI Kantor Cabang Utama Jababeka. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar ke 60 karyawan melalui googleform. Alat ukur yang digunakan berupa skala psychological wellbeing dari Ryff (2014) yang telah dimodifikasi dan skala komitmen organisasi dari Meyer dan Allen (dalam Yusuf dan Syarif, 2018). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis validitas dan reliabilitas, uji normalitas dan linieritas, uji regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi dan uji kategorisasi variabel menggunakan spss versi 25. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis uji regresi linear sederhana didapatkan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, dan nilai R square sebesar 0,93 atau (93%) menunjukan bahwa psychological well being mampu menjadi prediktor terhadap komitmen organisasi karyawan BNI Kantor Cabang Utama Jababeka. Psychologicall well being dan komitmen organisasi karyawan dalam keadaan rata-rata tinggi yaitu psychological well being (60%) dan komitmen organisasi (63,3%) sehingga dapat disimpulkan bahwa penting untuk terus meningkatkan komitmen organisasi agar tujuan perusahaan tercapai.

Kata Kunci: Psychological wellbeing, Komitmen Organisasi, Karyawan.