Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pada Pegawai Koperasi DM Marito Jaya Karawang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang: 1) Bagaimana penerapan budaya organisasi di koperasi DM Marito Jaya Karawang?; 2) Bagaimana kinerja karyawan di koperasi DM Marito Jaya Karawang?; 3) Bagaimana budaya organisasi dapat memberikan kontribusi positif pada kinerja karyawan Koperasi DM Marito Jaya Karawang. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya diolah dengan baik menjadi perangkat informasi yang bisa memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, penerapan budaya organisasi di koperasi DM Marito Jaya Karawang diterapkan melalui 10 budaya organisasi, yakni meliputi individual intiative, risk tolerance, direction, integration, management support, control, identity, reward system, confict tolerance, communication pattern. Kedua, kinerja karyawan di koperasi DM Marito Jaya Karawang diukur dari lima point meliputi produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas karyawan. Ketiga, budaya organisasi yang ada di Koperasi DM Marito Jaya Karawang dapat memberikan kontribusi positif pada kinerja karyawan, hal ini terbukti bahwa terdapat solusi dalam menjawab kendala-kendala dalam penerapan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan di koperasi DM Marito Jaya Karawang. Adapun kendala dalam penerapan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja SDM di koperasi DM Marito Jaya, diantaranya meliputi penyaluran kredit menurun, kredit macet bertambah, penambahan anggota tidak bertambah, pelayanan kurang baik, ketidakpuasan nasabah, kurangnya inovasi, dan budaya organisasi kurang baik. Adapun solusinya adalah: Penyaluran kredit menurun dan kredit macet bertambah dapat di atasi dengan dilakukan dengan cara penataan kembali, persyaratan kembali, dan penjadwalan kembali. Solusi Penambahan anggota tidak bertambah, dapat di atasi dengan melakukan dengan cara menabung secara sukarela sehingga dapat menambah modal koperasi. Solusi Pelayanan kurang baik, dapat di atasi dengan cara meningkatkan pelatihan perkoperasian secara massif bagi karyawan, sertifikasi kompetensi untuk pengelola koperasi, bimbingan teknis dan pendampingan penyusunan strategi bisnis hingga pemasaran. Solusi ketidakpuasan nasabah, dapat di atasi dengan cara menerima keluhan dengan baik, menunjukkan rasa empati, dan komunikasi yang baik. Solusi kurangnya inovasi dapat di atasi dengan cara melakuka n kreatifitas dan inovatif produk dalam memproduksi barang. Solusi budaya organisasi kurang baik dapat di atasi dengan cara pelatihan dan pengembangan, komunikasi secara efektif, dan tata kelola organisasi yang baik.

Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, Manajemen