Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Resiliensi Remaja yang Mengalami Kekerasan Dalam Berpacaran di Karawang

Remaja yang mengalami kekerasan dalam berpacaran berpotensi mengalami trauma dan menimbulkan kecemasan. Dalam menghadapi kekerasan dalam berpacaran ini, resiliensi dapat menjadi faktor positif yang membantu remaja untuk membangkitkan kemampuan beradaptasi dan bangkit kembali disaat keadaan sulit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap resiliensi pada remaja yang mengalami kekerasan dalam berpacaran di Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan populasi adalah remaja yang mengalami kekerasan dalam berpacaran di Karawang. Pengambilan data menggunakan kuesioner online dengan skala psikologi, melalui alat ukur The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dan Psychometric Properties of the Perceived Social Support from Family and Friends Scale dengan melibatkan 107 responden remaja berusia 18-24 tahun di Karawang yang pernah mengalami kekerasan dalam berpacaran. Teknik uji hipotesis yang digunakan adalah regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikan dari variabel dukungan sosial teman sebaya dan resiliensi sebesar 0.000 < 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, yaitu ada pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap resiliensi pada remaja yang mengalami kekerasan dalam berpacaran di Karawang. R Square yang dihasilkan 0,352. Hal ini menunjukkan ada pengaruh dukungan sosial teman sebaya sebesar 35,2% terhadap resiliensi pada remaja. Dari 107 remaja sebayak 99 orang atau 92,5% pada kategori resiliensi tinggi dan sebanyak 8 orang atau 7,5% pada ketegori resiliensi sedang.

Kata Kunci: Resiliensi, Dukungan Sosial Teman Sebaya, Kekerasan dalam berpacaran