Analisis Beban Kerja Operator Mesin Menggunakan Metode Workload Analysis Berdasarkan Pendekatan Full Time Equivalent (Studi Kasus Pada Unit Saiparsial Lini B Perum Peruri)

Unit Saiparsial Lini B saat ini memiliki tugas memotong dan memverifikasi Lembar Kertas Uang (LKU). Unit Saiparsial membagi tugas tersebut menjadi dua proses yang berbeda antara lain proses sortir dan proses potong. Untuk proses potong dikerjakan oleh 5 operator dengan menggunakan 2 mesin potong dengan pembagian formasi operator 2 berbanding 3. Operator mesin potong diharuskan menyiapkan hasil potongan sebanyak 150 rim/hari untuk mesin sortir. Dengan pembagian jumlah operator dan mesin yang tidak seimbang menyebabkan beban kerja yang dterima operator tidak seimbang. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana beban kerja operator dan mengetahui jumlah kebutuhan operator yang optimal. Penelitian ini menggunakan metode workload analysis dengan pendekatan metode Full Time Equivalent (FTE) bertujuan untuk menganalisis beban kerja yang berbasiskan waktu dengan cara melakukan work sampling kemudian dihitung waktu normal dan waktu baku pekerjaan tersebut kemudian dikonversikan ke dalam indeks nilai FTE. Hasil penelitian menunjukkan seluruh operator mendapatkan beban kerja overload dengan nilai FTE diatas 1,28. Usulan perbaikan yang dilakukan yaitu menambah 1 operator sehingga jumlah operator mesin potong menjadi 6 orang. Hasilnya didapatkan penurunan beban kerja sebesar 19% dengan nilai FTE diantar 1 – 1,28 dan termasuk kedalam kategori normal.

Kata Kunci: beban kerja, full time equivalent (FTE), kebutuhan tenaga kerja, workload analysist, work sampling