Analisis Penyebab Terjadinya Chuck Patah Model NO1004-KM020 Dengan Metode FMEA di PT Fine Sinter Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor penyebab chuck bisa patah dan memberikan usulan perbaikan yang bisa meminimalisasikan chuck patah tersebut. Chuck sendiri adalah alat penjepit khusus yang digunakan untuk memegang objek baik simetri radial maupun silinder. Pengambillan data dilakukan pada periode September 2018 sampai Januari 2019 dan ditemukan banyak terjadinya chuck patah mulai dari bulan pertama 4 kali patah, kedua 5 kali patah, ketiga 1 kali patah dan terakhir 3 kali patah.
Oleh karena itu untuk mengetahui apa saja faktor yang membuat chuck bisa patah dan juga memberikan usulan perbaikan digunakan metode FMEA untuk menentukan nilai Severity, Occurrence, Detection dan menghitung nilai Risk Priority Number (RPN), dan juga menggunakan fishbone diagram.
Hasil analisis dari metode FMEA dan juga Fishbone diagram maka dapat diketahui sebab dan akibat chuck bisa patah terdapat 3 faktor atau moda kegagalan yaitu faktor material, mesin dan metode. Nilai RPN tertinggi adalah material dengan nilai 648, kedua mesin nilai RPN nya 512 dan terakhir metode dengan nilai RPN nya 392.
Usulan perbaikan yang diberikan setelah melakukan analisis untuk material dibuatkan standar penerimaan chuck dari supplier, untuk mesin dibuatkan kontrol pengecekan visual untuk silikon pada chuck, untuk metode dibuatkan Instruksi Kerja dan Cheeksheet tentang kontrol tekanan angin.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam permasalahan tentang chuck yang sering patah dan juga mungkin meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya chuck yang sering patah pada proses produksi itu sendiri.

Kata kunci : Analysis, Chuck Engineering, FMEA, Fishbone Diagram