Pengukuran Beban Kerja Mental Karyawan Dengan Metode Subjective Workload Assessment Technique Pada Operator Produksi di PT. Flavor Essens

Jam kerja di PT Flavour Essens menjadi 12,5 jam kerja dalam 1 hari. Melihat permasalahan dengan bekerja melebihi batas yang ditentukan dapat menimbulkan workload bagi karyawan. Dalam situasi ini, penting untuk mengukur beban kerja mental para pekerja di departemen produksi PT Flavour Essens. Pada tahapan pengolahan data peneliti menggunakan metode SWAT yang diolah oleh software DosBOX 0.74. Metode SWAT terdiri dua tahap, tahap pembuatan skala dan tahap pemberian nilai. Tahap pembuatan skala dengan Kendall's Coeficient of Concordance (W) bernilai 0.7600, menunjukkan faktor waktu 48,21%, faktor mental pekerjaan 27,92%, faktor psikologis 23,87%. Variabel paling mempengaruhi karyawan adalah Beban Waktu mencapai 48.21%. Beban kerja mental paling tinggi pada operator produksi di PT. Flavor Essens, adalah : karyawan I pekerjaan 2 (100), karyawan II pekerjaan 1 dan 2 (84.9), karyawan III pekerjaan 2 (84.9), karyawan IV pekerjaan 1 dan 2 (69.4), karyawan V pekerjaan 2 (84.9), pekerja VI pekerjaan 2 (84.9), karyawan VII pekerjaan 2 (59.8), dan karyawan VIII pekerjaan 2 (84.9). Diperoleh kesimpulan jenis pekerjaan 2 “Proses Filtrasi dan Total Blend” mendapat nilai 59,8–100 menunjukkan beban kerja mental paling tinggi. Sehingga perusahaan harus meninjau pengaturan jam kerja dan membuat alat bantu pada pekerjaan 2 agar karyawan tidak lagi mengalami beban kerja mental.

Kata Kunci : beban kerja, subjective workload assessment technique (SWAT), software DosBOX 0.74.