Analisis Kekuatan Pengelasan Beda Material Menggunakan Baja Karbon Rendah dan Stainless Steel

Penelitian ini mengevaluasi pengaruh variasi arus listrik, diameter elektroda tungsten, dan laju aliran gas pada sifat mekanik dua material, ST 37 dan SUS 304, melalui uji kekerasan Rockwell (HRC) dan uji tarik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan arus listrik cenderung meningkatkan kekerasan pada kedua material. Sebagai contoh, kekerasan ST 37 meningkat dari 30,6 HRC menjadi 45,5 HRC ketika arus listrik dinaikkan dari 45 A ke 65 A. Variasi diameter elektroda memberikan hasil yang beragam tergantung pada material dan kondisi pengujian, sementara laju aliran gas yang lebih tinggi umumnya meningkatkan kekerasan, terutama pada material SUS 304 di area pengelasan. Secara keseluruhan, SUS 304 menunjukkan kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan ST 37.
Dalam uji tarik, arus listrik ditemukan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap kekuatan tarik, dengan kontribusi sebesar 41,27%. Diameter elektroda tungsten juga memiliki pengaruh yang signifikan dengan kontribusi 36,42%, sedangkan laju aliran gas memberikan pengaruh yang lebih kecil sebesar 22,31%. Berdasarkan analisis rasio Signal to Noise (SN), arus listrik adalah parameter paling kritis yang perlu dioptimalkan dalam proses pengelasan ini.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pengaturan arus listrik dan diameter elektroda tungsten memiliki peran utama dalam menentukan hasil uji kekerasan dan uji tarik, dengan laju aliran gas sebagai faktor tambahan yang turut mempengaruhi tetapi dengan dampak yang lebih kecil.

Kata Kunci: Uji Kekerasan, Uji Tarik, ST 37, SUS 304, Arus Listrik, Diameter Elektroda Tungsten, Laju Aliran Gas, Rockwell HRC, Signal to Noise Ratio.