Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Hipertensi Pada Pasien Rujuk Balik di Klinik Kimia Farma Dewi Sartika Karawang

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya di seluruh dunia karena hipertensi merupakan faktor risiko utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian utama di dunia. Penelitian ini bersifat observasional menggunakan metode cross sectional dengan pengumpulan data secara retrospektif melalui penelusuran data sekunder yaitu rekam medik dan data biaya obat antihipertensi dengan analisis efektivitas biaya menggunakan perhitungan Average Cost-Effectiveness Ratio (ACER) serta Incremental Cost- Effectiveness Ratio (ICER) Penelitian dilakukan di Klinik Kimia Farma Dewi Sartika Karawang data pasien program rujuk balik dari bulan Januari sampai Desember 2023 .Hasil perhitungan yang telah dilakukan Terapi tunggal CCB merupakan terapi antihipertensi dengan nilai ACER terendah sebesar Rp. 3.906/mmHg Selanjutnya terapi kombinasi CCB+ACE Inhibitor sebesar Rp. 7.012/mmHg dan terapi kombinasi CCB+ARB sebesar Rp. 6.240/mmHg. Posisi terapi CCB+ACE Inhibitor dan CCB+ARB berada pada kuadran I dimana keduanya memiliki efektivitas yang tinggi dengan biaya yang tinggi, sehingga diperlukan perhitungan ICER. Nilai ICER untuk kombinasi CCB+ACE Inhibitor dengan CCB+ARB sebesar Rp. 23.450/mmHg. Penggunaan obat yang paling cost effective adalah terapi tunggal CCB dengan nilai ACER Rp. 3.906/mmHg.

Kata Kunci: Hipertensi, ACER dan ICER