Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Daun Meniran (Phyllantus Niruri Linn) yang Didapatkan Dari Desa Lemahabang Kabupaten Karawang Pada Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus Narvegicus)

Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) merupakan kelompok obat yang sering digunakan dalam pengobatan inflamasi. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase-1 (COX-1), yang dapat menyebabkan efek samping pada sistem gastrointestinal dan kardiovaskular, serta menghambat enzim siklooksigenase-2 (COX-2) Senyawa aktif dari meniran, yaitu corilagin dari golongan flavonoid, memiliki banyak manfaat dalam mekanisme immunomodulator. Corilagin dapat menghambat sitokin pro-inflamasi dan proses produksinya yang melibatkan TNF-α. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi serta menentukan dosis efektif dalam menekan inflamasi. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental yang terdiri dari 5 kelompok. Kontrol negatif diberikan PGA 1%, kontrol positif diberikan na diklofenak 50 mg/kgBB, kelompok uji pertama, diberikan ekstrak etanol meniran dosis 100 mg/kgBB, kelompok uji kedua, ekstrak etanol meniran dosis 200 mg/kgBB, kelompok uji ketiga, ekstrak etanol meniran dosis 300mg/kgBB. Berdasarkan analisis statistik pada Analisis of Variance (ANOVA) dengan aplikasi GraphPad, dilanjutkan dengan uji Tukey HSD Post Hoc, diperoleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa ekstrak daun meniran memiliki aktivitas antiinflamasi pada dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB setelah pengamatan pada jam ke 4. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun meniran (Phyllantus niruri L.,) memiliki aktivitas antiinflamasi dengan dosis terbaik pada dosis 100 mg/kgBB dengan nilai p 0,0075 yang dibandingkan dengan kontrol negatif.

Kata Kunci : Antiinflamasi, Daun meniran (Pyllanthus niruri L.,), flavonoid.