Klasifikasi Tingkat Kelayakan Beras Berdasarkan Utuh dan Tidak Utuh Bentuk Beras Menggunakan Algoritma CNN Berbasis YOLO v8

Banyaknya beras yang tidak layak berdampak pada kualitas beras yang diberikan kepada masyarakat.Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap kualitas beras yang ada, sehingga kualitas beras yang disalurkan ke masyarakat banyak yang memiliki kualitas tidak layak. Produksi beras untuk konsumsi masyarakat mencapai 21,69 juta ton pada tahun 2021, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Beras merupakan makanan utama masyarakat Indonesia karena Sebagian Masyarakat Indonesia adalah petani serta jumlah lahan pertanian yang sangat luas menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara penghasil beras terbesar di Asia Tenggara, hal ini sangat berdampak pada kebiasan Masyarakat dalam mengkonsumsi beras sebagai penyedia bahan makanan utama Pemerintah Republik Indonesia memulai program penyaluran beras Bantuan Sosial melalui Kementerian Sosial pada tahun 2018. Program ini diberi nama Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra). Klasifikasi kelayakan beras dapat menjadi langkah awal untuk memastikan beras yang diterima dari pemerintah berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan harian rumah tangga di Indonesia. Algoritma CNN berbasis YOLOv8 sistem dapat mengenali secara otomatis bentuk beras yang diberikan oleh pemerintah apakah layak atau tidak layak. Dalam tahapan penelitian terdapat pengumpulan dataset,
preprocessing, training model sampai dengan evaluasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini,
hasil akurasi yang dicapai ialah 79% untuk kelas Layak dan 79% untuk kelas Tidak Layak dengan Confidence score mencapai nilai 1,00. Hasil penelitian ini dapat dijadikan model deteksi klasifikasi beras yang layak dan tidak layak dengan melihat bentuk beras tersebut. Sehingga beras yang disalurkan kepada masyrakat memiliki kualitas beras yang layak.
Kata Kunci : Bantuan Sosial, Beras, Klasifikasi, YoloV8