Penerapan Metode Kansei Engineering Pada Perbaikan Desain Kemasan Kerupuk Kulit Sapi (Studi Kasus: UMKM Aphe Kerupuk Kulit)

Usaha Mikro, Kecil, Menengah dapat membantu perekonomian negara juga menciptakan lapangan kerja. Pada umumnya konsumen lebih menyukai kemasan yang terlihat bagus, rapi, tertutup, meskipun hal ini tentu saja membuat harganya menjadi lebih mahal. Dalam penelitian ini, desain kemasan ditingkatkan menggunakan pendekatan kansei engineering. Kansei Engineering menunjukkan bagaimana kebutuhan, emosi, dan ekspektasi produk konsumen diterjemahkan ke dalam solusi desain dan parameter produk. Penelitian ini berfokus untuk mencapai tujuan tertentu yaitu menyesuaikan rancangan ulang desain kemasan dengan kebutuhan konsumen yang diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan dapat meningkatkan daya jual produk. Setelah didapatkan hasil dari pengolahan Quantification Theory Type I dalam pembuatan desain kemasan kerupuk kulit sapi APHE kemasan memilki pegangan. Kemasan memiliki tinggi yaitu 22 cm dengan diameter yaitu 10 cm seluruh bagian kemasan ditutupi dengan gambar agar terlihat lebih menarik oleh konsumen, kecuali pada bagian window yang dibuat transparan untuk memudahkan konsumen melihat isi dalam kemasan yaitu kerupuk kulit sapi tersebut. Sebanyak 40 kata kansei tunggal hasil daripada pendekatan makna digunakan sebagai acuan untuk mendesain kemasan kerupuk kulit sapi APHE. Hasil daripada analisis faktor yaitu didapatkan 10 faktor dengan 35 kata kansei berpasangan. Sampel yang digunakan yaitu 20 sampel dengan item sebanyak 5 item dan jumlah kategori dibagi menjadi 21 kategori.

Kata Kunci: kansei engineering, kemasan, QTTI, UMKM