Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L. cv group Aggregatum) Varietas Bima Brebes Dalam Penurunan Kadar Gula Darah Pada Mencit (Mus Musculus)

Bawang Merah merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang
tinggi di Indonesia. Bawang merah merupakan tanaman yang sering ditemukan
dan digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan bahan obat tradisional.
Bawang merah (Allium cepa L. cv group Aggregatum) merupakan tanaman yang
dipercaya memiliki kemampuan dalam mengontrol kadar gula darah. Bawang
merah mentah sudah lama dikenal sebagai obat tradisional yang dapat
mengendalikan kadar gula darah maupun kadar kolestrol. Beberapa varietas yang
sudah ada sejak tahun 1984 adalah varietas Bima Brebes, Medan, Kling dan Maja
Cipanas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa konsentrasi optimal
penggunaan bawang merah varietas bima brebes yang mempunyai aktifitas
antidiabet dan metabolit aktif yang terkandung. Penelitian ini dilakukan pada
mencit jantan diabetes yang diinduksi aloksan dengan dosis 150mg/kg BB secara
intraperitoneal. Mencit dibagi menjadi lima kelompok dengan masing-masing
kelompok terdiri dari dari tiga ekor mencit dengan kelompok satu sebagai kontrol
negatif, kelompok dua sebagai kontrol positif, kelompok tiga, empat dan lima
sebagai kelompok perlakuan dengan dosis 75mg/200g bb, 150mg/200g bb dan
225 mg/200g bb per oral. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak bawang
merah (Allium cepa L. cv group Aggregatum) varietas bima brebes ini mempunyai
efek penurunan kadar gula darah mencit dengan dosis 75mg/200g bb,
150mg/200g bb dan 225mg/200g bb, memiliki penurunan kadar gula lebih besar
dibanding kontrol negatif dan efeknya berbeda nyata dengan kelompok kontrol
positifnya.
Kata kunci: Bawang Merah, antidiabetik, flavonoid, kadar gula darah, mencit
(Mus musculus)