Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Pada Masa Hybrid Learning di Kecamatan Rawamerta

Indonesia pada tahun 2020 dilanda oleh Corona Virus Disease atau yang biasa disebut dengan Covid 19. Virus ini melumpuhkan total seluruh aspek aktivitas diantaranya adalah sistem pendidikan yang semulanya hanya dengan tatap muka sekarang ditambah dengan metode daring. Hal tersebut membuat guru sebagai tenaga pengajar mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah stres kerja yang berimbas ke kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari stres kerja terhadap kinerja guru SMP pada masa hybrid learning di Kecamatan Rawamerta. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh artinya pengambilan sampel dengan mengambil keseluruhan dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 75 guru SMP yang berada di Kecamatan Rawamerta dan pengambilan skala menggunakan skala likert, analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana yaitu untuk mengetaui pengaruh stres kerja terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil H0 ditolak dan Ha diterima dengan hasil signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 yang artinya ada pengaruh antara variabel stres kerja terhadap kinerja, dan nilai koefisien regresinya sebesar -0,254. Karena nilai koefisien regresinya negatif, maka koefisien antar variabel adalah berlawanan artinya apabila stres kerja menurun maka kinerja akan meningkat. Tingkat pengaruh antar variabel sebesar 16,1%. Jika ada peneliti lain yang ingin meneliti tentang kinerja guru di Kecamatan Rawamerta, ada baiknya untuk meneliti variabel lain selain variabel stres kerja yang dapat lebih berpengaruh terhadap kinerja guru seperti kepuasaan kerja, motivasi, dan lain sebagainya.

Kata kunci: Stres kerja, kinerja, guru SMP, hybrid learning