Pengaruh Kematangan Emosi Terhadap Kepuasan Pernikahan Pada Dewasa Awal Perceraian Orang Tua di Kabupaten Karawang

Perceraian orang tua akan menimbulkan berbagai macam permasalah pada individu dewasa awal, individu yang merasakan perceraian orang tua ketika tumbuh dewasa lebih memiliki masalah pada pernikahannya sendiri dan mereka lebih cenderung merasa pernikahannya akan berakhir juga. Dampak perceraian orang tua akibat kekerasan dalam rumah tangga, kesulitan ekonomi, dan perselingkuhan akan berdampak juga pada kepuasaan pernikahan anak, karena merasa trauma dengan kegagalan pernikahan orang tuanya, sehingga individu tersebut menyimpan kecurigaan dan tidak mudah untuk mempercayai pasangannya. Untuk menciptakan kepuasan pernikahan diperlukan beberapa hal, salah satunya adalah kematangan emosi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kematangan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada dewasa awal pasca perceraian orang tua di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling dengan memilih jenis sampling purposive. Populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya dan sampel berjumlah 100 responden yang diambil berdasarkan rumus lemeshow. Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data yaitu berupa skala kemtangan emosi Hurlock (2017) dan skala kepuasan pernikahan Bradbury, Fincham & Beach (2010). Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis uji regresi linear sederhana didapatkan nilai signifikan 0.000 < 0.05, dan nilai R square sebesar 0.152 maka dapat dikatakan bahwa kematangan emosi mempengaruhi kepuasan pernikahan sebesar 15,2% dan sisanya sebesar 84,8% yang dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata Kunci: Dewasa Awal, Perceraian, Kematangan Emosi, Kepuasan Pernikahan