Pengaruh Dukungan Sosial dan Penerimaan Diri Terhadap Resiliensi Pada Dewasa Awal Pasca Perceraian Orangtua di karawang

Kasus perceraian di Kabupaten Karawang semakin meningkat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian salah satunya yaitu faktor ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan media sosial. Individu yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak utuh akan merasa tertutup dan merasa dirinya di kucilkan. Namun tidak semua individu yang mengalami perceraian orang tua memiliki sifat yang serupa, adapun individu dewasa awal yang memiliki prestasi di bidang akademik, menikah, dan bekerja di prusahaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan penerimaan diri terhadap resiliensi pada dewasa awal pasca perceraian orang tua di Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling purvosive (non-probability) yang berjumlah 100 responden yang diambil berdasarkan rumus Lemeshow. Alat ukur yang digunakan untuk mengambil data yaitu berupa skala Likert. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan analisis uji regresi linear berganda didapatkan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, dan nilai R square sebesar 0,223 maka dapat dikatakan bahwa bahwa pengaruh yang disumbangkan oleh variabel dukungan sosial dan penerimaan diri terhadap resiliensi sebesar 22,3 % (R^2 = 0,223) dan 77,7% dipengaruhi oleh faktor lain diantaranya seperti Self-esteem, spiritualitas, dan emosi positif.
Kata Kunci: Perceraian, Dukungan Sosial, Penerimaan Diri, Resiliensi.