Usulan Rancangan Troli Hidrolik Menggunakan Pendekatan Antropometri (Studi Kasus di PT. JTEKT Indonesia)

Fasilitas kerja yang tidak ergonomis dapat menyebabkan kelelahan pekerja pada saat melakukan aktivitas kerja, pentingnya untuk melakukan perbaikan secara berkala untuk meningkatkan produktivitasnya. Di salah satu elemen kerja ketika supplai material pekerja tersebut mudah datangnya kelelahan dengan posisi membungkuk setiap harinya akibat stasiun kerja yang tidak baik. Metode yang digunakan untuk menilai risiko postur tubuh operator terdiri dari metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Hasil survei kuesioner menggunakan nordic body map pada keluhan bagian otot tertinggi berdasarkan skor keluhan sakit pada bagian pinggang memperoleh skor tertinggi dengan skor 29, kemudian sakit pada punggung dan pergelangan kaki kiri dengan skor 15, serta sakit pada tangan kiri dan pergelangan kaki kanan dengan skor 13. Hasil penilaian RULA sebelum perbaikan terhadap postur pengambilan material memiliki nilai skor 7 yang artinya kondisi tersebut memiliki risiko cedera yang sangat tinggi, sedangkan saat postur mengangkat material memiliki nilai skor 6 yang artinya level cidera risiko yang tinggi, dan postur meletakan material memiliki skor 4 yang artinya level risiko cedera yang dimiliki masih kategori sedang. Perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat usulan rancangan troli hidrolik berdasarkan data antropometri operator. Usulan rancangan troli hidrolik menunjukan adanya perbaikan postur kerja menjadi lebih ergonomis. Perbaikan yang diusulkan untuk mengurangi risiko cedera musculoskeletal disorders terhadap pekerjaan yang dilakukan operator adalah membuat rancangan troli hidrolik, berdasarkan penilaian RULA terhadap postur kerja operator setelah perbaikan menunjukan skor 4 yang artinya level risikonya sedang.

Kata kunci : Antropometri, Musculoskeletal Disorders, Nordic Body Map (NBM), Rappid Upper Limb Assesment (RULA)