ANALISIS TERAPI HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKATANI KARAWANG PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2018

Di Indonesia prevalensi penyakit hipertensi mencapai 25,8%, angka tersebut cukup
tinggi. Hal ini disebabkan karena hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena
alasan penyakit lain, sehingga tidak diketahui sebelumnya dan sering disebut
sebagai silent killer. Hipertensi dapat mengakibatkan gagal jantung, gagal ginjal
stroke, komplikasi pada organ-organ vital bahakan hingga kematian. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya rasionalitas terapi hipertensi di
Puskesmas Sukatani Karawang, adanya pengaruh jenis kelamin dan usia pasien
terhadap angka kejadian hipertensi, serta rata-rata penurunan tekanan darah dan
biaya pengobatan pasien hipertensi. Rancangan penelitian ini adalah metode
observasional dengan pendekatan case-control retrospektif terhadap rekam medis
pasien. Sampel diambil dari keseluruhan populasi yaitu 49 pasien hipertensi. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat rasionalitas terapi hipertensi di Puskesmas
Sukatani Karawang dengan standar pedoman tatalaksana hipertensi JNC 8 (2014)
dan Dipiro (2015) adalah 42,8% tepat obat (JNC8), 6,2% tepat obat (Dipiro), 0%
tepat dosis (JNC8) dan 0% tepat dosis (Dipiro). Adapun antara jenis kelamin pasien
(P value = 0,104) dan usia pasien (P value = 0,836) tidak terdapat hubungan dengan
angka kejadian hipertensi. Sedangkan untuk penurunan tekanan darah, tidak adanya
penurunan tekanan darah dengan rata-rata kenaikan tekanan darah pada pasien
hipertensi di Puskesmas Sukatani Karawang adalah 0,98 mmHg. Adapun rata-rata
biaya pengobatan pada pasien hipertensi di Puskesmas Sukatani Karawang adalah
Rp 332.
Kata kunci : Hipertensi, Anitihipertensi, Rasionalitas Terapi, Amlodipin, Captopril