Self Disclosure Pada Lesbian di Karawang

Menurut Aryana (2017) berdasarkan data dari Komisi penanggulangan aids daerah (KPAD) Kabupaten Karawang, jumlah homoseksual di Kabupaten Karawang mencapai angka 5,297 orang. Homoseksual terbagi menjadi dua jenis, yaitu ketertarikan sesama laki-laki atau disebut gay dan ketertarikan terhadap sesama perempuan yang disebut lesbian. Selain itu, individu yang diketahui sebagai lesbian biasanya akan di pandang sebagai orang yang memiliki penyakit dan bisa menulari orang lain. Penolakan masyarakat ini menjadikan kaum lesbian sulit untuk membuka dirinya pada orang lain, mereka takut dijauhi serta dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Padahal usaha untuk membuka diri dengan orang lain sangat dibutuhkan oleh kaum lesbian karena dapat membantu komunikasi lebih efektif serta menciptakan hubungan yang lebih sehat dan mengurangi tingkat stress. Pengungkapan diri ini disebut juga dengan istilah self disclosure, menurut Gainau (2011) self disclosure sebagai tindakan seseorang dalam memberikan informasi yang bersifat pribadi pada orang lain secara sukarela dan disengaja untuk memberi informasi yang akurat tentang dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dinamika fenomena self disclosure pada lesbian di karawang. Penelitan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik wawancara mendalam serta observasi sebagai metode pengumpulan data. Metode analisis data yang digunakan adalah IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Subjek penelitian ini berjumlah dua orang, yang diperoleh melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterbukaan diri pada lesbian di Karawang dengan lima indikator dari lima faktor yang mempengaruhi self disclosure.

Kata Kunci : Self Disclosure, Homoseksual, Lesbian.