Pola Peresepan Obat Gastritis Di Klinik Syafira 2 Cikampek

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrum, mual, dan muntah. Menurut WHO insiden gastritis di dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahunnya, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Di Klinik Syafira 2 Cikampek, gastritis termasuk kedalam sepuluh besar penyakit terbanyak yang menyerang pasien rawat jalan selama tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola peresepan penggunaan obat pada pasien gastritis di Klinik Syafira 2 Cikampek, untuk mengetahui penggunaan golongan obat gastritis yang paling banyak di gunakan di Klinik Syafira 2 Cikampek, dan untuk mengetahui penggunaan kombinasi obat gastritis di Klinik Syafira 2 Cikampek. Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan rancangan analisis deskriptif cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrosfektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik yang di ambil dari Klinik Syafira 2 Cikampek periode Mei-Juli pada tahun 2020. Penelitian ini di lakukan dengan menghitung Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin yang didapat adalah perempuan dengan jumlah 47 resep hasil persentase 67%, Frekuensi usia dari 21-30 tahun dengan jumlah 22 resep persentase 31%, Profil Penggunaan Obat terbanyak digunakan oleh Antasida dengan jumlah 62 resep total hasil 88%, Aturan pakai pemberian obat terbanyak sebelum makan yaitu antasida dengan jumlah 62 resep dengan hasil persentase 100%, Frekuensi pemberian obat terbanyak yaitu Ranitidine dengan jumlah 32 resep hasil persentase 100%, Lama pemberian obat ada yang sudah sesuai dan ada yang tidak sesuai, dan Kombinasi obat terbanyak yaitu Ranitidine + Antasida dengan jumlah 27 resep hasil persentase 38%. Kata Kunci : gastritis, obat gastritis, pola peresepan.