Pengaruh Fanatisme Dan Kecenderungan Narsisme Kelompok Terhadap Agresivitas Verbal Di Media Sosial Pada Komunitas Penggemar Army Karawang

Fenomena penggemar Kpop yang seringkali melontarkan kalimat negatif di media sosial semakin marak terjadi. Kemudahan akses antar individu melalui media sosial disalahgunakan menjadi hal-hal yang negatif. Tidak hanya pertengkaran online antar sesama fandom, kalimat-kalimat negatif ini juga muncul bila idola mereka dibanding-bandingkan atau disangkutpautkan dengan grup lain. Kalimat-kalimat negatif ini bisa berupa hujatan, hinaan, atau lebih parah lagi adalah fanwar. Hal ini menjadi mengkhawatirkan karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain, apalagi dalam beberapa kasus, orang-orang yang tidak berkaitan langsung dengan permasalahan tersebut ikut di hujat. Perilaku agresif verbal ini di duga di picu oleh fanatisme berlebihan pada idolanya. Fanatisme adalah perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Selain dipicu oleh fanatisme, perilaku agresi verbal ini juga disebabkan oleh kecenderungan narsistik kelompok, yaitu kecintaan berlebih pada suatu kelompok sehingga menimbulkan rasa benci pada orang-orang di luar kelompoknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fanatisme dan kecenderungan narsisme kelompok terhadap agresifitas verbal di media sosial dengan metode penelitian kuantitatif asosiatif. Teknik yang digunakan adalah teknik Quota Sampling. Subjek yang di ambil dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan berusia minimal 13 tahun yang tergabung dalam komunitas ARMY Karawang. Total responden yang di dapat sebanyak 133 responden. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara fanatisme dan kecenderungan narsisme kelompok terhadap agresivitas verbal di media sosial pada anggota komunitas ARMY Karawang dengan nilai sebesar 31,6% dan nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p<0,05).

Kata Kunci: fanatisme, kecenderungan narsistik, agresifitas verbal di media sosial