Perlaku Deviasi Pada Narapidana Pelaku Tindak Kejahatan Seksual Di Lapas Klas II A Karawang Ditinjau Dari Regulasi Diri

Setiap individu memiliki kemampuan regulasi diri yang dapat digunakan untuk mengatur dan menahan dirinya dari perilaku menyimpang atau deviasi, namun kemampuan ini tidak aktif secara otomatis, bila kemampuan regulasi diri aktif atau tinggi individu akan cenderung berperilaku normal sesuai norma dan hukum yang berlaku, namun bila kemampuan regulasi diri individu belum aktif atau rendah, maka perilaku deviasi individu tersebut akan cenderung tinggi, sehingga individu berpotensi melakukan kejahatan yang salah satunya adalah kejahatan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku deviasi dengan regulasi diri pada narapidana pelaku tindak kejahatan seksual Lapas Klas II A Karawang. Hipotesis penelitian ini menunjukkan ada hubungan negatif antara perilaku deviasi dengan regulasi diri narapidana pelaku tindak kejahatan seksual. Subjek penelitian ini adalah narapidana pelaku tindak kejahatan seksual Lapas Klas II A Karawang yang berjumlah 79 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan skala perilaku deviasi dan skala regulasi diri sebagai alat pengumpul data. Skala perilaku deviasi terdiri dari 22 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,797. Sedangkan skala regulasi diri terdiri dari 35 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,908. Hasil analisis data menggunakan Korelasi Product Moment menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara perilaku deviasi dengan regulasi diri pada narapidana pelaku tindak kejahatan seksual Lapas Klas II A Karawang sebesar -0,598 dengan signifikansi sebesar 0,00.
Kata kunci: Perilaku Deviasi, Regulasi Diri, Narapidana, Kejahatan Seksual