Analisis KInerja Alat Penukar Kalor Shell and Tube Heat Exchanger Menggunakan Ethylene Glycol Rasio Volume 20%

Penelitian ini membahas tentang kinerja fluida Ethylene Glycol (EG/H2O) pada kondisi rasio volume 20% : 80%. Fluida EG/H2O banyak digunakan sebagai fluida dasar pada aplikasi system pendingin dan pemanas. Pembahasan kinerja fluida EG/H2O difokuskan pada analisis koefisien perpindahan panas (heat transfer coefficient) dan penurunan tekanan (pressure drop). Shell and tube heat exchanger yang digunakan menggunakan shell (cangkang) menggunakan material SUS 201 dengan diameter dalam 54 mm dan panjang 800 mm, serta bagian tube yang terbuat dari tembaga tiga helai berdiameter sisi dalam 7 mm dan sisi luar 8 mm dengan panjang 750 mm. Fluida EG/H2O digunakan sebagai fluida panas yang dipanaskan menggunakan heater yang berkapasitas masing-masing 650W dipasang pada tanki bak pemanas. Koefesien perpindahan kalor (heat transfer coefficient) pada fluida EG/H2O didalam pipa tembaga meningkat secara linier pada peningkatan laju aliran fluida. Hal ini karena adanya peningkatan bilangan Reynolds. Bilangan Reynolds meningkat seiring dengan peningkatan laju aliran fluida yang mengalir secara turbulance. Pressure drop pada fluida EG/H2O didalam pipa tembaga mengalami penurunan secara signifikan dari flow rate 9 L/menit sampai 12 L/menit. Bilangan Reynolds dan Prandtl pada aliran fluida EG/H2O di dalam pipa tembaga dapat dianalisis bahwa terjadi peningkatan koefisien perpindahan kalor konveksi dan laju perpindahan kalor sisi tube seiring dengan meningkatnya laju aliran fluida.

Kata Kunci : Bilangan Reynolds, Ethylene Glycol/Water, Koefisien perpindahan panas, Pressure drop, Friction factor