Analisis Penjadwalan Proyek Rafter Di PT Muriagung Karyabaja Dengan Metode Critical Path Method (CPM) &Project Evaluation And Review Technique (PERT) (Stdi Kasus : Proyek Esr)

Dari hasil identifikasi awal ditemukan fenomena dimana hasil aktual dari produk rafter tidak sesuai dengan planning sehingga mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman. Untuk mengurangi dampak signifikan pada waktu dan biaya yang dihabiskan untuk proyek tersebut, diperlukan perencanaan dan penjadwalan yang baik. Oleh karenanya diperlukan pengukuran dengan menggunakan metode CPM dan PERT. Dari hasil analisis CPM terdapat lintasan kritis pada aktivitas A, B, E, F, G, H, I, J, K, dengan total umur proses selama 369 menit dengan total float selama 60 menit. Dari hasil analisis PERT terdapat lintasan kritis pada aktivitas A, E, F, G, H, I, J, K,L dengan total umur proses selama 317 menit dengan total float selama 84 menit dengan probabilitas tercapainya proyek sebesar 3%. Jika perusahaan menggunakan kapasitas produksi regular pada aktivitas E,F,G,H maka biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp17.653.680.000 karena terjadi keterlambatan selama 90 hari. Sedangkan dengan penerapan konsep cost slope akan memakan biaya sebesar Rp14.770.080.000 dengan memanfaatkan pekerja outsourcing selama 90 hari. Dari hasil why-why analysis dapat disimpulkan bahwa akar permasalahanya yaitu karena beban yang diberikan terlalu berlebihan, Karena perusahaan belum menetapkan key performance index serta tidak ada perjanjian antara perusahaan dengan customer jika terjadi perubahan desain.

Kata Kunci: Planning, Rafter, CPM, PERT