Kurniawan, Asep (2024) Analisis Pengendalian Kualitas Produk Base Assy Proses Sending Dengan Metode Seven Tool dan FMEA di PT. Kiyotech Indonesia. Diploma thesis, UBP Karawang.
1. File Judul_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (251kB)
2. File Abstrak_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (179kB)
3. DAFTAR ISI_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (422kB)
4. BAB I_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (560kB)
5. BAB II_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (681kB)
6. BAB III_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (558kB)
7. BAB IV_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
8. BAB V_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (217kB)
9. DAFTAR PUSTAKA_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Download (225kB)
10. LAMPIRAN_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
11. Artikel_240030_20416226201047_Asep Kurniawan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
PT KiyoTech Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pada part elektronik. Beberapa part elektronik yang diproduksi pada komponen mesin fotocopy salah satunya seperti part base assy. Permasalahan yang terjadi yaitu tingginya jumlah produk rework. Berdasarkan data perusahaan dari bulan September 2023 hingga bulan Februari 2024 memiliki permasalahan terkait kualitas yang tidak sesuai spesifikasi. Pada data produk rework selama bulan September 2023 hingga bulan Februari 2024 terdapat rata-rata defect per minggu dengan jumlah 38 pcs dari rata-rata produksi per bulan yaitu 451 pcs dan persentase defect berjumlah 8,36%. Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram pareto terdapat 4 jenis dengan total persentase defect yaitu deform (32% ), Dented (26%), Scratch (23%), dan Crack (21%) maka defect deform menjadi priorias pertama dalam upaya pengendalian kualitas. Berdasarkan hasil analisis menggunakan diagram fishbone diketahui faktor yang mempengaruhi jenis defect deform yaitu manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Adapun usulan perbaikan menggunakan metode FMEA maka harus dilakukan improvement, berdasarkan nilai RPN yang paling tinggi dari hasil analisa FMEA yaitu defect deform yang disebabkan oleh faktor metode proses penggunaaan mesin grinding yang salah dengan nilai RPN 252. Maka dilakukan tindakan rekomendasi perbaikan dengan melakukan pengarahan dan training terkait proses grinding dan dibuatkan work instruction di line sending yang mudah dipahami.
Kata Kunci: Kualitas, Base Assy, Diagram pareto, Diagram Fishbone, FMEA
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
| Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
| Depositing User: | Pustakawan UBP Karawang |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 03:14 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 03:14 |
| URI: | http://repository.ubpkarawang.ac.id/id/eprint/4745 |
