Evaluasi Kinerja Supplier Departement Purchasing Dengan Pendekatan Metode AHP-Topsis (Studi Kasus PT Hwangseung Automotive Indonesia)

Didalam dunia industri manufacturing kebutuhan bahan baku sangatlah penting untuk menjamin bagi keberlangsungan proses produksi. Permasalahan yang terjadi adalah adanya keterlambatan dalam pengiriman dan jumlah bahan baku yang tidak sesuai, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peringkat kinerja supplier dengan menggunakan pendekatan Metode AHP-TOPSIS. Serta mengetahui nilai bobot kriteria kinerja supplier dengan pendekatan Metode AHP-TOPSIS. Pengujian evaluasi kinerja supplier departemen purchasing dilakukan dengan metode AHP-TOPSIS. Analytical Hierarchy Process (AHP) Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS. Kedua metode ini didasarkan pada konsep kriteria yang digunakan dalam penelitian ini menjadi 4 kriteria yang akan dievaluasi yaitu memiliki kualitas bahan baku yang baik, pengiriman tepat waktu, respon yang cepat, dan harga yang sesuai. Evaluasi dan hasil peringkat pertama yang memiliki kinerja cukup baik berada pada PT Pandu Hydro Pneumatics dengan nilai 0,98, kemudian peringkat kedua berada pada PT Sahabat Mitra Intrabuana dengan nilai 0,61, kemudian peringkat ke tiga berada pada PT Monotaro Indonesia dengan nilai bobot sebesar 0,31. Didapat nilai bobot kriteria kualitas sebesar 0,50, pengiriman dengan nilai bobot sebesar 0,17 respon dengan nilai bobot sebesar 0,17 dan harga dengan nilai bobot sebesar 0,17.

Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), supply chain, Supplier, Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS)