Wulandari, Annisa Eka (2024) Tinjauan Yuridis Penjatuhan Sanksi Pidana Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Putusan Nomor 3/Pid.Sus-Anak/2022/PN.Kwg). Diploma thesis, UBP Karawang.
1. Judul_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (1MB)
2. Abstrak_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (570kB)
3. Daftar isi_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (488kB)
4. BAB I_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (715kB)
5. BAB II_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Restricted to Registered users only
Download (645kB)
6.. BAB III_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (506kB)
7. BAB IV_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Restricted to Registered users only
Download (622kB)
8. BAB V_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (481kB)
9. Daftar Pustaka_240011_19416274201092_Annisa Eka Wulandari.pdf
Download (533kB)
Abstract
Persetubuhan adalah bertemunya antara kelamin laki-laki dengan kelamin perempuan. Melihat keadaan lingkungan yang terjadi di masyarakat dan kurangnya edukasi sex di tiap-tiap sekolah serta pengawasan dari orang tua terkait fasilitas gadget dan internet yang beredar luas menjadi pemicu awal dari suatu tindak pidana. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor apa saja yang mempengaruhi anak melakukan suatu tindak pidana persetubuhan dalam putusan 3/Pidsus-Anak/2022/PN.Kwg serta bagaimana pertimbangan Hakim dalam penjatuhan sanksi pidana persetubuhan yang dilakukan oleh Anak terhadap Anak sehingga menghasilkan sanksi pidana yang berbeda dari batas pidana singkat yang tertulis dalam Pasal 81 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang (PERPPU) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Maka dari itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan Anak melakukan Persetubuhan dan Pertimbangan hakim dalam memberikan sanksi pidana terhadap Anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, spesifikasi penelitian deskriptif analitis, kemudian data yang diperoleh di analisis menggunakan metode penalaran hukum aksiomatis. Faktor yang menyebabkan Anak melakukan persetubuhan dipicu dari minimnya pengawasan orang tua terkait fasilitas gadget dan internet serta pengaruh buruk dari teman sebaya serta pertimbangan Hakim terkait penjatuhan sanksi pidana terhadap Anak sebagai pelaku Persetubuhan yang didasari oleh pertimbangan yuridis dan keadaan yang meringankan bagi Anak.
Kata Kunci : Persetubuhan, Anak, Sanksi Pidana
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Law |
| Depositing User: | Pustakawan UBP Karawang |
| Date Deposited: | 22 Oct 2025 07:27 |
| Last Modified: | 22 Oct 2025 07:27 |
| URI: | http://repository.ubpkarawang.ac.id/id/eprint/4639 |
