Formulasi Acne Patch Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.) Fraksi Etil Asetat

Kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) memiliki kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Patch merupakan sediaan bentuk transdermal yang memiliki keunggulan menghindari first pass effect, menjaga bioavailabilitas obat dan melindungi dari paparan debu atau kotoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi etil asetat kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan patch dan mengevaluasi sifat fisik patch. Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimental, sediaan acne patch dibuat dengan tiga konsentrasi F1(0,05%), F2(0,1%) dan F3 (0,2%). Pada penelitian ini didapatkan hasil fraksi etil asetat kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) mengandung senyawa Alkaloid, saponin, dan tanin. Organoleptik diperoleh hasil bau khas, berwarna hijau dan tekstur yang lengket. pH pada setiap formula memiliki nilai pH 4,46-5,39. Ketebalan patch disetiap formula memenuhi syarat karena nilai nya < 1 mm. Kelembapan pada setiap formula patch diperoleh hasil 38,5% - 45,5% Keseragaman bobot patch didapatkan hasil bobot masing-masing patch setiap formula berbeda tetapi masih dikatakan seragam karena nilai tidak lebih dari ≤5%, dan swelling pada setiap patch menunjukkan bahwa nilai persentase cenderung meningkat dari formula 0 sampai Formula III. Pada penelitian ini ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) fraksi etil asetat dapat diformulasikan menjadi sediaan acne patch.

Kata kunci : Fraksinasi, Kulit pisang kepok, acne patch