Perbandingan Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Frap Pada Ekstrak Etanol Temulawak Berdasarkan Ekstraksi Maserasi dan Ultrasonik

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat dan meredam radikal bebas. Rimpang temulawak memiliki kandungan seperti zat berwarna kuning (kurkumin), serat, pati, kalium oksalat, minyak atsiri, dan flavonoid, alkaoid, tannin, kurkuminoid, dan terpenoid. Untuk membuktikan perbandingan aktivitas antioksidan dengan metode frap pada ekstrak etanol temulawak berdasarkan ekstraksi maserasi dan ultrasonik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan membuat 2 ekstraksi maserasi dan ultrasonik dengan pelarut etanol 96%. Dilakukan secara kualitatif (standarisasi) maupun kuantitatif menggunakan metode antioksidan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil menunjukan bahwa standarisasi simplisia sesuai dengan persyatan standarisasi FHI yaitu uji kadar air 6,92%, uji kadar abu total 3,80% dan untuk uji kadar abu tidak larut asam belum memenuhi standar 0,68%, uji kadar sari larut air 10,71% uji kadar sari larut etanol 4,50%. Hasil skrinning menunjukan ekstraksi maserasi dan ultrasonik mengandung golongan senyawa flavonoid,tanin,alkaloid,dan steroid dan terpenoid. Uji aktivitas antioksidan nilai Inhibition Concentration 50 (IC50) yang menangkap 50% radikal FRAP yaitu IC50 control sebesar 6,36 ppm IC50 maserasi 45,17 ppm IC50 ultrasonik 11,16 ppm termasuk kedalam kategori sangat kuat. Ekstrak etanol temulawak ekstraksi maserasi dan ultrasonik memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode yang lainnya.

Kata kunci : antioksidan,frap,maserasi,ultrasonik