Pengembangan Formula Masker Clay Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Sebagai Antioksidan

Banyak orang mengalami masalah pada kulit seperti kulit kusam, berminyak, kering, dan flek hitam yang disebabkan oleh radikal bebas dari sumber asap rokok, asap kendaraan dan lain sebagainya. Untuk mengatasi radikal bebas, masker Clay dengan kaolin dan ekstrak daun kelor sebagai antioksidan menjadi solusi efektif. Masker ini mengatasi masalah retak yang umum terjadi dengan bentonit untuk plasisitas, kaolin untuk daya lekat dan daun kelor yang memiliki antioksidan berperan penting dalam mencerahkan kulit wajah. Tujuan dibuat masker Clay untuk menentukan keberadaan antioksidan pada ekstrak daun kelor dan masker Clay serta mengevaluasi kualitas formulasi dengan variasi untuk menghasilkan masker yang stabil dan tidak mudah retak. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial 3 x 2, faktor pertama tiga variasi konsentrasi kaolin yaitu (17%, 34% dan 51%) dan dua variasi ekstrak daun kelor yaitu (0,75% dan 1,25%). Hasil menunjukan ekstrak daun kelor memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 83,01±0,173µg/mL. Enam formula yang diuji menunjukan aktivitas antioksidan bervariasi dengan nilai IC50 dari 60,45±0,112µg/mL hingga 92,78±0,144µg/mL, hal tersebut menunjukan tergantung pada konsentrasi kaolin dan ekstrak daun kelor. Formula dengan kadar kaolin yang optimal menghasilkan masker Clay berbahan alam yang lebih stabil dan tidak mudah retak serta menunjukan bahawa variasi kaolin mempengaruhi kualitas fisik masker. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu masker Clay dengan kaolin 34% dan Ekstrak daun kelor 0,75% (formula K34%E0,75%) menunjukan aktivitas antioksidan yang kuat dengan IC50 60,45±0,112µg/mL (Kuat), masker yang dihasilkan tidak mudah retak dan stabil selama penyimpanan.

Kata Kunci : Masker Clay, Ekstrak Daun Kelor, Antioksidan