Perbandingan Aktivitas Antioksidan Dengan Metode DPPH Pada Ekstrak Etanol Temulawak Berdasarkan EKstraksi Maserasi dan Ultrasonik

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan jenis tanaman rimpang yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Temulawak memiliki zat aktif yang berfungsi sebagai antioksidan. Terdapat beberapa metode dalam ekstrasi kandungan, diantaranya ialah metode maserasi dan ultrasonik. Beberapa langkah untuk pengujian kontrol kualitas dan validasi metode untuk memastikan akurasi dan ketepatan hasil ekstraksi ultrasonik adalah replikasi dan pengulangan serta membandingkan dengan metode ekstraksi konvensional. Salah satu metode ekstraksi konvensional yang umum digunakan adalah metode maserasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan menggunkan metode DPPH ekstrak etanol temulawak menggunakan ekstraksi yang berbeda yaitu maserasi dan ultrasonik. Metode penelitian adalah pra ekstperimental, dimana setiap pengujiannya dilakukan secara triplo atau tiga kali pengulangan. Hasil penelitian didapatkan menggunakan persamaan regresi linear dengan aplikasi Microsoft Excel. Pada ekstrak etanol temulawak menggunakan metode ekstraksi maserasi dan ekstraksi ultrasonik menghasilkan nilai IC_50 yang tergolong sangat kuat, yaitu 33,379 µg/ml pada ekstraksi maserasi dan 9,454 µg/mL pada ekstraksi ultrasonik.

Kata Kunci : Antioksidan, DPPH, Temulawak, Maserasi, Ultrasonik