Ariyanti, Dyah Kharisma (2024) Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Patch Ekstrak Air Daun Saga (Abrus precatorius Linn.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Diploma thesis, UBP Karawang.
COVER_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (441kB)
ABSTRAK_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (216kB)
DAFTAR ISI_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (244kB)
BAB I PENDAHULUAN_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (329kB)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Restricted to Registered users only
Download (312kB)
BAB III METODE PENELITIAN_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (504kB)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Restricted to Registered users only
Download (629kB)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (211kB)
DAFTAR PUSTAKA_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Download (450kB)
LAMPIRAN_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
ARTIKEL_240010_20416248201059_Dyah Kharisma Ariyanti.pdf
Restricted to Registered users only
Download (692kB)
Abstract
Penelitian ini berfokus pada masalah kesehatan mulut yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Daun saga diketahui mengandung berbagai metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen antibakteri, termasuk flavonoid, tanin, dan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan formula sediaan patch dengan ekstrak air daun saga terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode ekstraksi ini yaitu infusa dengan pelarut aquadest. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil rata-rata pengujian KHM pada ekstrak air daun saga yaitu pada 100% menunjukkan zona hambat sebesar 18,98 mm, konsentrasi 50% menunjukkan zona hambat sebesar 17,62 mm, konsetrasi 25% menunjukkan zona hambat sebesar 16,16 mm, konsentrasi 12,5% menunjukkan zona hambat sebesar 14,53 mm, konsentrasi 6,25% menunjukkan zona hambat sebesar 9,85 mm, konsentrasi 3,12% menunjukkan zona hambat sebesar 9,4 mm, serta pada konsentrasi 1,56% dan 0,78% tidak menunjukkan adanya zona hambat. Konsentrasi ekstrak yang diperlukan untuk sediaan patch ditentukan berdasarkan hasil uji KHM. Tiga konsentrasi yang berbeda digunakan dalam pembuatan sediaan patch, yaitu formula F3,12, F6,25, dan F12,5. Basis patch berfungsi sebagai kontrol negatif, sedangkan kontrol positif ditambahkan menggunakan antibiotik tetrasiklin. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan patch ini telah memenuhi kriteria standar yang telah ditentukan dan menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Sediaan patch dengan formulasi 3,12% menunjukkan daya hambat sebesar 9,85 mm merupakan kategori sedang, formulasi 6,25% menunjukkan daya hambat 11,24 mm merupakan kategori kuat, dan formulasi 12,5% menunjukkan daya hambat 13,86 mm yang merupakan kategori kuat, serta termasuk formulasi yang paling efektif terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Kata Kunci : Ekstrak daun saga, Antibakteri, Sediaan Patch, Streptococcus mutans
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
| Depositing User: | Pustakawan UBP Karawang |
| Date Deposited: | 20 Oct 2025 01:46 |
| Last Modified: | 20 Oct 2025 01:46 |
| URI: | http://repository.ubpkarawang.ac.id/id/eprint/4426 |
