Akibat Hukum Pemegang Saham Tidak Menyetorkan Modal ke Dalam Kas Perseroan Dokaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan terbatas (Studi Putusan Nomor 945 PK/Pdt/2019)

Modal merupakan faktor yang sangat penting dalam Perseroan karena menyangkut eksistensi, kelangsungan kehidupan maupun pengembangan Perseroan Terbatas sebagai organisasi ekonomi. Modal Perseroan berbeda dengan harta kekayaan Perseroan Terbatas. Modal Perseroan hanya merupakan sebagian dari harta Perseroan Terbatas. Pemegang Saham yang tidak menyetorkan modal seperti yang dilakukan oleh Ir. Soekardono MM, selaku Pemegang Saham PT Kharisma Indah Bestari, sehingga mengakibatkan dividen sebagai hak Pemegang Saham tidak dapat dia terima, yang menjadi rumusan masalah ialah terkait Akibat Hukum dari Pemegang Saham yang tidak menyetorkan modal ke dalam kas Perseroan di Indonesia dan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan berdasarkan putusan Nomor 945 PK/Pdt/2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Akibat Hukum Pemegang Saham tidak menyetorkan modal ke dalam kas Perseroan di Indonesia dan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan berdasarkan putusan Nomor 945 PK/Pdt/2019. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Adapun kesimpulan Penulis terkait Akibat Hukum Pemegang Saham tidak menyetorkan Modal ke dalam kas Perseroan berakibat Pemegang Saham tersebut tidak mendapatkan Dividen sesuai dengan ketentuan Pasal 48 Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan dan Pertimbangan Hakim terkait Putusan tersebut sudah sesuai dengan Pasal 48 Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Kata Kunci: Akibat Hukum, Modal dan Perseroan Terbatas