Analisis Yuridis Terhadap Hak Asuh Anak Dibawah Umur Kepada Penguasaan Ayaj Ditinjau Dari Pasal 105 Ayat (A) Kompilasi Hukum Islam (Studi Putusan Nomor 87/Pdt.G/2022/PA/Krw)

Setiap pasangan yang melangsungkan perkawinan pastinya tidak pernah berfikir akan berakhir pada perceraian sehingga mengakibatkan seorang anak terganggu psikologinya, karena terdapat trauma tersendiri. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan hukum tentang hak asuh anak dibawah umur berdasarkan Perundang-Undangan di Indonesia dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan bagaimana dasar pertimbangan majelis hakim tentang pemberian hak asuh anak dalam studi putusan 87/Pdt.G/2022/PA.Krw. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaturan hukum tentang hak asuh anak dibawah umur berdasarkan Perundang-Undangan di Indonesia dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan untuk mengetahui dasar pertimbangan majelis hakim tentang pemberian hak asuh anak dalam studi putusan 87/Pdt.G/2022/PA.Krw. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah, pengaturan hukum tentang hak asuh anak di Indonesia dibahas dalam Undang-Undang Tentang Perceraian, Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak, dan Kompilasi Hukum Islam. Dasar pertimbangan hakim dalam studi putusan ini yaitu, majelis hakim mengesampingkan Pasal 105 (a) Kompilasi Hukum Islam yang secara hukum mengatur anak yang masih berusia dibawah umur 12 tahun berada dibawah asuhan ibunya, dikarenakan sang ibu berkelakuan buruk sekali. Sesuai dengan Pasal 49 ayat (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, maka dari itu dalam studi putusan ini majelis hakim memutuskan anak berada dalam penguasaan sang ayah.

Kata Kunci : Perceraian, Penguasaan Anak, Kompilasi Hukum Islam.