Pengembangan Bahan Baku Deptida Kolagen Dari Limbah Sisik Ikan Bandeng (Chanos chanos) Sebagai Bioaktif Emulsifer Berdasarkan Uji Creaming Index

Peptida kolagen terutama berasal dari sapi dan babi, masih berisiko menyebarkan penyakit hewan menular. Peptida kolagen merupakan protein paling melimpah yang dapat diperoleh dari sisik ikan, kulit dan tulang serta masih sering digunakan dalam bidang farmasi termasuk kosmetik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam asetat dan pepsin pada proses ekstraksi peptida kolagen dari sisik ikan bandeng terhadap perbedaan kualitas emulsifer pada uji creaming index. Hasil creaming index dengan sembilan kelompok konsentrasi menunujukan konsentrasi A2P1,5 mendapatkan hasil yang paling stabil dengan nilai CI yang didapatkan sebesar 24% dan nilai CI yang paling tidak stabil ada pada 50%, pengujian homogenitas menunjukan hasil yang homogen pada seluruh emulsi karena tidak terjadi perubahan warna, serta tidak terdapat butiran kasar pada emulsi serta akan homogen jika diaduk kembali, dan pada uji daya hantar listrik, emulsi menunjukan tipe air dalam minyak (A/M). Kesimpulan ini yaitu konsetrasi A2P1,5 menghasilkan kolagen yang paling stabil dan memenuhi syarat pada pengujian creaming index, homogenitas serta uji daya hantar listrik.

Keywords : Kolagen, Ikan bandeng, Creaming index