Analisis Cost of Illness Pasien Dispepsia Rawat Inap di RSU Mitra Family Karawang

Dispepsia adalah rasa nyeri pada perut bagian atas yang dapat terjadi berulang dan dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. Dengan nyeri yang datang berulang dan dengan adanya BPJS membuat masyarakat lebih mudah untuk menjangkau fasilitas kesehatan. Hanya saja pada era BPJS ini pengobatan memiliki batasan biaya, sehingga dibutuhkan studi farmakoekonomi agar healthcare dan pasien tidak ada yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, cost of illess dispepsia dari perspektif healthcare dan payer, serta variabel apa saja yang mempengaruhi total biaya sakit di RSU Mitra Family Karawang pada periode tahun 2021-2022. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimental, pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan metode analisis bersifat deskriptif. Metode sampel yang digunakan merupakan metode total sampling. Instrumen penelitian menggunakan 24 data inklusi rekam medis dan billing pasien. Hasil penelitian menunjukkan data karakteristik pasien yang paling banyak pada tahun 2021 dan 2022 yaitu jenis kelamin perempuan sebesar 100% (3 orang) dan 61,9% (13 orang); kelompok usia terbesar pada tahun 2022 adalah 26-35 tahun sebesar 42,9% (9 orang); penggunaan obat terbesar ranitidin dan sucralfate 83,3% (20 orang). Rata-rata biaya sakit (cost of illness) menurut healthcare dan payer perspektif pada tahun 2021 sebesar Rp. 1.217.725,83 dan Rp. 1.535.866,67 sedangkan pada tahun 2022 sebesar Rp. 1.558.943,37 dan Rp. 1.596.795,24. Variabel komponen biaya paling berpengaruh dan signifikan adalah komponen biaya pelayanan dan biaya akomodasi.

Kata kunci : dispepsia, cost of illness, biaya sakit, total biaya