Perbandingan Uji Desalinasi Air Payau Dalam Bentuk Sediaan Serbuk, Granul, dan Hidrogel Alga Hijau

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kurangnya air bersih karena air sumur masih payau. Air payau tidak diolah maka beresiko bagi kesehatan manusia jika diminum dalam jangka waktu yang lama, dan dapat memicu penyakit kulit jika digunakan untuk mandi. Air sumur yang diambil di Wilayah Pesisir Pantai Pelangi kecamatan Pedes Karawang. Tujuan penelitian ini adalah uji desalinasi air payau menggunakan serbuk, granul, dan hidrogel alga hijau. Metode penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan hidrogel yang dihasilkan memiliki bentuk yang padat dan mudah rapuh, warna hijau tua, dan bau khas alga hijau. Nilai viskositas terbaik pada formula H4, semua formula hidrogel alga hijau memiliki nilai pH yang baik, sedangkan nilai Rasio swelling terbaik yaitu pada formula H2, dan nilai Fraksi gel terbaik pada formula H4. Hasil uji desalinasi air payau dari tiga sumur diantara tiga sediaan serbuk, granul, dan hidrogel alga hijau sediaan yang paling baik yaitu pada sediaan hidrogel H6 mampu menurunkan pH, suhu, kadar salinitas, TDS, dan kadar ion Magnesium (Mg2+). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu hasil uji desalinasi air payau pada Sediaan serbuk alga hijau mampu menurunkan pH, suhu dan kadar ion Natrium (Na+), sedangkan sediaan granul mampu menurunkan suhu, kadar ion Natrium (Na+), dan kadar ion Magnesium (Mg2+), dan pada sediaan hidrogel yang baik pada sediaan H6 mampu menurunkan pH, suhu, kadar salinitas, TDS, dan kadar ion Magnesium (Mg2+).

Kata Kunci: Hidrogel, Alga hijau, Desalinasi, Pantai Pelangi