Studi Komputasi Senyawa Flavonoid Daun Gedi (Abelmuschus manihot L.) Sebagai Kandidat Abtipiretik

Demam merupakan salah satu gejala umum terjadinya infeksi Demam adalah keadaan dimana suhu tubuh yang meningkat ditandai dengan kenaikan titik ambang regulasi panas hipotalamus. Masyarakat kecamatan Tirtajaya kabupaten Karawang masih menggunakan tanaman sebagai obat untuk menurunkan panas salah satunya adalah daun gedi atau (Abelmoschus manihot L.). Daun gedi merupakan tumbuhan tropis famili Malvaceae. Masyarakat memanfaatkan daun gedi yang direbus tanpa garam sebagai obat tradisional sebagai Antipiretik adalah golongan obat dengan target untuk menurunkan temperatur badan. dari penelitian ini yaitu penelitian pre experimental design dengan basis komputasi dari lima senyawa flavonoid daun gedi terhadap reseptor COX-2 dan Interleukin-1β Pengujian dilakukan menggunakan metode molecular docking, molekular dinamik dan farmakokinetik.Pada reseptor 4ph9 senyawa hasil docking yang memiliki nilai binding affinity paling kecil jika dibanding dengan ligan alami -7,09 yaitu senyawa quercetin -8,87 dan pada reseptor 5r85 senyawa hasil docking yang memiliki nilai binding affinity paling kecil jika dibandingkan dengan ligan alami -4,79 yaitu hyperoside -9,40 namun pada saat proses MD atau molekular dinamik kedua senyawa terbaik hasil docking mendapatkan hasil nilai yang kurang stabil karena senyawa quercetin dan hyperoside memiliki nilai lebih besar di banding nilai dari kedua ligan tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa quercetin pada reseptor 4ph9 dan hyperoside pada reseptor 5r85 kurang berpotensi sebagai kandidat antipiretik karena nilai hasil molekuler dinamik yang kurang stabil.

Kata Kunci: Demam. Daun gedi (Abelmoschus manihot L.). Molecular docking.