Uji Antipiretik Tanaman Asan Jawa, Jahe, Kejibeling, Saga dan Pare di Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang

Antipiretik yaitu obat yang digunakan untuk menurunkan suhu tubuh, pengobatan demam umumnya diberikan obat kimia, penggunaan dari obat kimia secara terus menerus akan menimbulkan efek samping terhadap tubuh penderita. diperlukan obat alternatif yang dapat menurunkan demam salah satunya adalah penggunaan tanaman obat yang berkhasiat sebagai antipiretik. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antipiretik dari tanaman asam jawa, jahe, kejibeling, saga dan pare serta mengetahui dosis efektifnya dalam menurunkan demam. Penelitian in menggunakan eksperimental labolatorium Post Only Control Group Design. Hewan uji dibagi menjadi 18 kelompok. Kelompok kontrol normal hanya diberi air minum tanpa diinduksi pepton, kontrol negatif diberi PGA 1%, kontrol potisif diberi parasetamol 150mg/kgBB, infusa buah asam jawa (Tamarindus indica) dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, infusa rimpang jahe (Zingiber officinale) dosis 200mg/kgBB, 400mg/kgBB, 800mg/kgBB, infusa daun kejibeling (Strobilanthes crispus) dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, infusa daun saga (Abrus precatorius) dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, 400mg/kgBB dan infusa daun pare (Momordica charantia) dosis 50mg/kgBB, 100mg/kgBB, 200mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukan ke lima infusa tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai antipiretik dengan efektif untuk menurunkan demam pada infusa buah asam jawa (Tamarindus indica) 200mg/kg, rimpang jahe (Zingiber officinale) 200mg/kg, daun kejibeling (Strobilanthes crispus) 400 mg/kg, saga (Abrus precatorius) 100 mg/kg dan daun pare (Momordica charantia) 200mg/kg secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol negatif.

Kata Kunci: buah asam jawa (Tamarindus indica), rimpang jahe (Zingiber officinale), daun kejibeling (Strobilanthes crispus), saga (Abrus precatorius), daun pare (Momordica charantia), Freeze Dry, Antipiretik.