Perlindungan Hukum Terhadap Korban Perdagangan Anak di Bawah Umur Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Studi Putusan Nomor: 275/Pid.Sus/2020/PN.Mnd)

Perlindungan Hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum (perdagangan anak). Terjadinya perdagangan anak akan menimbulkan akibat-akibat hukum, salah satu akibat hukum jika terjadinya perdagangan anak yakni terkait hak anak yang merupakan kewajiban bagi pemerintah untuk memberikan perlindungan. Perdagangan anak telah diatur dalam pasal 59 Undang- undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang- undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Adapun identifikasi masalah dalam kajian penelitian ini mengenai bagaimana pertimbangan hakim berdasarkan studi putusan (275/Pid.Sus/2020/PN.Mnd) dan bagaimana perlindungan hukum terhadap korban perdagangan anak dibawah umur. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian ini bahwa perdagangan orang terlebih lagi terhadap perempuan dan anak dibawah umur yang dilakukan oleh pacarnya sendiri dalam mencari keuntungan terhadap anak yang diatur dalam Undang- undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang-undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan sebagai landasan hukum atau pisau analisis dalam penelitian ini terdapat pada Pasal 59 ayat 2 Undang- undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang- undang 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Keywords : Anak, Perdagangan, Perlindungan Hukum.