Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahu Menggunakan Material Requirement Planning (MRP) (Studi Kasus UKM Tahu H. Aming)

Setiap perusahaan harus memiliki sebuah rencana yang matang agar proses produksi kedepannya diharapkan dapat berjalan dengan lancar khususnya dalam produksi pembuatan tahu. UKM Tahu H. Aming merupakan sebuah Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak di bidang industri pembuatan tahu. Permasalahan yang terjadi pada UKM tersebut adalah persediaan yang tidak terkendali, sehingga biaya kebutuhan bahan baku produksi tidak terkontrol dengan baik. Agar proses produksi tersebut dapat berjalan secara efektif, maka proses produksi sangat bergantung atas adanya ketersediaan bahan baku produk tersebut. Salah satunya dengan cara melakukan pengendalian terhadap persediaan material tersebut, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar kedepannya proses produksi diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik tanpa menimbulkan biaya persediaan yang berlebih. MRP merupakan konsep pengendalian persediaan yang didefinisikan sebagai jumlah atau kuantitas barang yang dibeli sesuai dengan kuantitas barang yang dibutuhkan dan direncanakan. Perencanaan kebutuhan material menggunakan metode MRP menggunakan metode lot sizing, di mana metode-metode lot sizing yang digunakan adalah Lot-for-lot, Economic Order Quantity (EOQ) dan Period Order Quantity (POQ), serta menggunakan peramalan Moving Average dan Simple Average untuk mengetahui kebutuhan bahan baku dimasa mendatang. Berdasarkan hasil perhitungan MSE dengan metode Moving Average dengan nilai 2.021.302,08 Berdasarkan hasil perhitungan MRP dengan teknik lot sizing di hasilkan nilai POQ sebesar Rp 6.361.130,-. Sehingga POQ dapat digunakan sebagai solusi untuk pengendalian persediaan bahan baku pada usaha kecil menengah (UKM) tahu H.Aming.

Kata kunci : Material Requirement Planning (MRP), lot sizing, peramalan.