Deteksi Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blast Daun Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Convolutional Neural Network

Kabupaten Karawang sering dijuluki sebagai daerah lumbung padi, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas padi di Kabupaten Karawang. Menurut POPT Dinas Pertanian Karawang Ibu Sri Idah (2022), ada dua penyakit yang sering terjadi yaitu Hawar Daun Bakteri dan Blast Daun, penyakit ini pada tahun 2021-2022 menyerang (372 ha), serta bisa mempengaruhi hasil produksi padi dengan rata-rata 11%-75%. Keterangan Dinas Pertanian Karawang Bapak Bahrudin & Ibu Sri Idah (2022), banyak petani padi yang belum bisa membedakan jenis penyakit yang ada pada daun padi. Menentukan jenis penyakit daun padi dengan sebatas pengamatan makroskopi/mata telanjang, terkadang sulit untuk dibedakan jenisnya, biasanya terdapat gejala yang memerlukan waktu cukup lama untuk diidentifikasi jenis penyakitnya. Untuk mengurangi kesalahan dan efisiensi waktu dalam mendeteksi jenis penyakit daun padi, pendeteksian dini perlu dilakukan dengan menerapkan metode CNN. Pembuatan model CNN menggunakan tiga konvolusi layer dan tiga polling layer untuk feature learning, kemudian untuk klasifikasi menggunakan fully connected layer dengan aktivasi softmax. Hyperparameter yang digunakan untuk pengujian menggunakan jumlah batch size sebesar 32, jumlah epoch 100, dengan skenario perbandingan dataset training (70%) : validasi (20%) : test (10%), kemudian fungsi early stopping dilakukan untuk menghindari model yang overfitting/underfitting. Pengujian mendapatkan nilai akurasi training model terbaik sebesar 95,06%, akurasi validasi sebesar 97,40%. Serta untuk nilai loss training 12,53% dan loss validasi 9,78%. Hasil evaluasi dengan confusion matrix mendapatkan nilai akurasi sebesar 96%.

Kata Kunci: penyakit daun padi, hawar daun bakteri, blas daun, pengolahan citra.