Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Untuk Pasien Rawat Inap Penyakit Demam Tifoid Di Rumah Sakit Swasta Karawang

Penelitian farmakoekonomi mengidentifikasi, mengukur dan membandingkan biaya
(sumber daya yang dikonsumsi) dan konsekuensi (klinis, ekonomi, humanistik) dari
produk dan pelayanan farmasi, Salah satu faktor penentu keberhasilan terapi
penggunaan obat yang rasional adalah pasien yang menerima obat sesuai dengan
kebutuhan klinisnya, pada dosis yang tepat secara individual, waktu pemakaian
terukur, dan terjangkau harganya oleh pasien yang bersangkutan, atau masyarakat
sekelilingnya. Demam tifoid banyak ditemukan di negara berkembang termasuk
Indonesia. Demam tifoid terjadi sekitar 15 juta kasus/tahun di dunia dan Indonesia
merupakan negara dengan angka kejadian demam tifoid yang tinggi yaitu sekitar
900.000 kasus/tahun disertai 20.000 kematian/tahun. Penelitian ini adalah penelitian
observasional bersifat analitik dengan metode pengambilan data secara retrospektif
menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia di
rumah sakit. penentuan jumlah sampel berdasarkan rekapitulasi karakteristik jenis
antibiotik yang di gunakan yang di rawat inap di rumah sakit swasta karawang. Hasil
penelitian yang dilakukan di salah satu rumah sakit swasta di karawang dengan
berdasarkan haasil perbandingan nilai ACER antara antibiotik tunggal dipilih
alternative pilihan antibiotik tunggal ceftriaxone intra vena yang lebih cost effective,
dari pilihan alternative antibiotik kombinasi di pilih terapi antibiotik ceftriaxone intra
vena + ciprofloxacine intra vena yang lebih cost effective, dan dari hasil
perbandingan antara pilihan yang lebih cost effective dari antibiotik tunggal
ceftriaxone intra vena dengan antibiotik kombinasi ceftriaxone intra vena +
ciprofloxacin intra vena di pilih alternative pilihan yang lebih cost effective yaitu dari
terapi antibiotik tunggal ceftriaxone intra vena.
Kata kunci :Demam Tifoid, Analisis Efektivitas Biaya, Terapi Antibiotik.