Pengaruh Regulasi Terhadap Resiliensi Pada Tenaga Kesehatan di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupate Purwakarta Dalam Mensosialisasikan Program Gempungan Desa

Tenaga kesehatan memiliki tugas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara profesional. Sebagai pengemban tugas yang diberikan oleh Menteri Kesehatan, para tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, serta bidan bertanggung jawab dalam memberikan masukan dan arahan terkait peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Permasalahan yang dialami oleh tenaga kesehatan dalam mensosialisasikan program Gempungan menjadi tuntutan tersendiri bagi setiap tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. Tidak tercapainya target pelayanan berdampak pada kelelahan yang berlebihan saat bekerja, serta adanya kecemasan saat target pelayanan tidak tercapai karena harus menambah jam pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh regulasi diri terhadap resiliensi pada tenaga kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta dalam mensosialisasikan program Gempungan desa. Melalui regulasi diri yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan resiliensi tenaga kesehatan guna mencapai tujuan dalam bekerja. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain kausalitas, sampel penelitian berjumlah sebanyak 177 tenaga kesehatan dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik insidental. Penelitian ini diuji menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri berpengaruh signifikan terhadap resiliensi, artinya hipotesis yang diajukan diterima. Adapun besaran pengaruh yang diberikan regulasi diri terhadap resiliensi adalah sebesar 53,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Regulasi diri, Resiliensi, Tenaga Kesehatan