Perbandingan Analisis Efektifitas Biaya Penggunaan Antibiotik Golongan Cefotaxime Dengan Ceftriaxone Pada Pasien Tifoid Rawat Inap Di Klinik PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan peradangan pada saluran pencernaan
akibat infeksi bakteri Salmonella typhi. Pengobatan untuk demam tifoid berupa terapi
simtomatik dan terapi antibiotik. cost-effectiveness Analysis (CEA) masalah salah satu
pendekatan farmakoekonomi untuk mengetahui perbandingan efektifitas hasil terapi dan biaya
dari beberapa alternatife terapi yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
efektifitas biaya dari terapi antibiotik yang digunakan untuk pasien rawat inap demam tifoid di
Klinik PT. Pupuk Kujang Cikampek.Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain
deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien
rawat inap dan total biaya medis langsung pasien rawat inap demam tifoid di Klinik PT. Pupuk
Kujang Cikampek. Parameter Efektifitas yang digunakan adalah lama rawat inap dan total
biaya medis langsung yang meliputi biaya obat, biaya penunjang terapi, biaya tindakan dan
administrasi, dan biaya rawat inap.Pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi berjumlah 57
pasien. Antibiotik yang digunakan adalah cefotaxime dan ceftriaxone. Efektifitas biaya
dinyatakan dalam ACER (average cost-effectiveness ratio) yang diperoleh dari rerata biaya
medis langsung dibagi dengan efektivitas terapi. Nilai ACER dari antibiotik cefotaxime
Rp.1.710.204 sedangkan ceftriaxone Rp. 1.698.510 lebih kecil ceftriaxon dibanding
cefotaxime.
Kata kunci: Demam tifoid, cefotaxime, ceftriaxone, efektifitas biaya