Pengaruh Suhu Penyimpanan Amoxcilin Dry Sirup Terhadap Daya Hambat Bakteri Staphylococcuc Aureus dan Escherichia Coli

Sesuai dengan aturan penyimpanan, sediaan antibiotik seperti halnya sediaan dry
sirup Amoxicillin harus di simpan pada suhu 20°C atau lebih rendah untuk menjaga
stabilitasnya. Sediaan dry sirup merupakan sediaan antibiotik yang perlu
disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan. Stabilitas zat aktif didalam
sediaan sangatlah penting karena dengan adanya penambahan air didalam sediaan
suspensi amoksisilin akan mempengaruhi stabilitas amoksisilin. Suhu merupakan
salahsatu faktor yang mempengaruhi kualitas suatu bahan atau obat yang disimpan
dan sangat mempengaruhi degradasi kimiawi, fisik dan mikrobiologi. Namun
demikian, terkadang timbul masalah dengan keterbatasan fasilitas untuk
menyimpan maupun saat distribusi sediaan tersebut. Oleh karena itu, pengujian
potensi suspensi amoksisilin selama disimpan pada variasi suhu perlu di observasi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan
dalam sediaan dry sirup yang telah disuspensikan terhadap daya hambat bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, dengan pengujian pada hari ke 1,5,7
dan 14 hari. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental karena
adanya perlakuan terhadap sediaan antibiotik amoxicillin dry sirup yang
dipengaruhi oleh suhu penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri. Hasil :
Berdasarkan hasil pengukuran diameter hambat pada antibiotik suspensi pada
penyimpanan selama 14 hari, semua sampel suspensi dry sirup mengalami
penurunan. Penurunan diameter zona hambat tertinggi terjadi pada sampel yang
disimpan pada 14 penyimpanan. Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh suhu penyimpanan amoxicillin sediaan dry
sirup terhadap daya hambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
dengan adanya penurunan daya hambat.
Kata Kunci : dry sirup, suhu, penyimpanan, daya hambat, staphylococcus aureus,
escherichia coli