UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides) TERHADAP MENCIT BETINA

Indonesia merupakan wilayah kekayaan biodiversitas dunia terbesar kedua, termasuk kekayaan ragam tumbuhan obat dan ribuan spesies sudah digunakan masyarakat. Tumbuhan sintrong ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan luka, mengobati sakit perut dan sebagai pembersih luka. Selain itu, tanaman sintrong ini dipercaya memiliki khasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, antimalaria antidiabetes, dan antihiperurisemia. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan etanol 96%. Uji toksisitas akut dilakukan dengan metode fixed dose menggunakan hewan uji mencit betina sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kontrol negatif, dosis 5 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, 2000 mg/kg BB, dan Uji batas 5000 mg/kg BB. Penelitian dilakukan selama 24 jam hingga 14 hari, indeks bobot organ mencit dilakukan uji statistik dengan One Way Annova satu arah dan dilanjutkan dengan uji Post-Hoc. Hasil pengamatan menunjukkan setelah pemberian ekstrak etanol daun sintrong sampai dosis 2000 mg/kg BB tidak menimbulkan kematian pada hewan uji dan efek toksik yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol negatif. Pada Uji batas dengan dosis 5000 mg/kg BB tidak menunjukkan kematian hewan coba hingga akhir perlakuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa LD50 ekstrak etanol 96% dinyatakan sebagai LD50 semu di atas 2000 mg/kg BB. Kata Kunci : Crassocephalum crepidioides, metode fixed dose dan Toksisitas akut