Formulasi Deodoran Roll On Ekstrak Metanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) Dan Uji Efektivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Staphylococus Epidermidis

Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri penyebab bau badan, terutama di ketiak. Senyawa flavonoid yang bersifat antibakteri diketahui terdapat pada buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Dalam penelitian ini, ekstrak buah mahkota dewa akan digunakan untuk membuat formulasi deodoran roll on ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, metode ekstraksi buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) menggunakan maserasi dengan pelarut metanol yang akan di pekatkan dengan alat rotary evaporator. Tiga konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yaitu 6,25%, 7,25%, dan 8,25%, dan Blanko (Tanpa Ekstrak) sebagai pembanding. Parameter uji fisik pada sediaan deodoran roll on yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, sediaan kemasan, dan uji aktivitas penghambatan bakteri dilakukan pada deodoran roll-on. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dapat diformulasikan menjadi sediaan deodoran roll on, dan hasil uji antibakteri pada sediaan F1 memiliki aktivitas zona hambat 6,71 mm terhadap S. aureus dan 8,04 mm terhadap S.epidermidis, pada sediaan F2 aktivitas zona hambatnya yaitu 7,72 mm terhadap S.aureus dan 9,04 mm terhadap S. epidermidis, sedangkan pada F3 memiliki aktivitas zona hambat 10,98 mm terhadap S. aureus dan 13,72 mm terhadap S. epidermidis. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sediaan deodoran roll on ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) maka semakin besar pula kemampuan menghambat terhadap bakteri S. aureus dan S. epidermidis. Kata Kunci: Buah mahkota dewa, Deodoran roll on, Antibakteri, S. aureus, S. epidermidis