Pengembangan Bahan Baku Kolagen Dari Limbah Sisik Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Sebagai Zat Pengawet Dan Pengemulsi

Kolagen merupakan protein penting pada jaringan ikat yang secara luas digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Bahan baku kolagen sebagian besar dari hewan sapi, kerbau, dan babi dimana memiliki permasalahan penyebaran penyakit hewan menular. Kolagen dapat diperoleh dari sisik ikan sebagai sumber bahan baku alternatif selain dari mamaliaTujuan: Penelitian ini bertujuan menentukan konsentrasi asam asetat dan waktu maserasi asam asetat yang paling efektif dalam proses isolasi kolagen berdasarkan uji pengawet dan uji pengemulsi. Desain penelitian ini yaitu pra-eksperimental dengan rancangan one shot case study dengan menguji kolagen hasil isolasi terhadap hasil rendemen kolagen, analisis proksimat kolagen, uji pH, uji pengawet, dan analisis zat pengemulsi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil yield kolagen tertinggi pada konsentrasi 0,5 M dengan variasi waktu 48 jam dan yang terendah pada konsentrasi 0,75 M dengan variasi waktu 72 jam, kemudian pada analisis proksimat menunjukkan hasil uji kadar air, uji kadar abu, uji kadar protein, uji kadar lemak dan uji pH telah memenuhi persyaratan mutu kolagen. Kesimpulan: Hasil isolasi kolagen dengan yield tertinggi dan paling efektif sebagai antibakteri yaitu pada ekstraksi sisik ikan konsentrasi 0,5 M dengan variasi waktu perendaman 48 jam, sedangkan konsentrasi asam asetat 0,5 M dengan variasi waktu maserasi 72 jam menghasilkan kolagen yang paling efektif sebagai pengemulsi Kata Kunci : sisik ikan bandeng, kolagen, zat pengemulsi, zat pengawet