Tinjauan Yuridis Terhadap Hak Asuh Anak/Hadhanah Pasca Perceraian Orang Tua Dihubungkan Dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (Studi Putusan Nomor : 518/Pdt.G/2019/Pa.Krw)

Tanggung jawab merawat anak menjadi beban orang tua, baik kedua orang tuanya hidup rukun atau tidak. Hadanah merupakan perbuatan yang wajib dilaksanakan oleh orang tuanya, sebab tanpa hadanah akan mengakibatkan anak menjadi terlantar dan tersia-sia hidupnya, karena jika anak masih kecil atau belum dewasa akan berdampak buruk terhadap Masa depan mereka, bahkan berdampak terhadap jiwa mereka. Pemeliharaan anak ini dalam pandangan Kompilasi Hukum Islam, meliputi seluruh kebutuhan yang bisa mendukung perkembangan hidup si anak, seperti kebutuhan pendidikan, kesejahteraan terlebih lagi dalam kesehatannya. Adapun permasalahan yang di angkat di dalam penelitian ini adalah Bagaimana menyelesaikan permasalahan perkara Hak Asuh Anak/Hadhanah menurut Undang-Undang Kompilasi Hukum Islam dan Bagaimana pertimbangan Hakim dalam Memutus perkara Hadhanah berdasarkan Putusan Nomor 3469/Pdt.G/2020/PA.Krw. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penyelesaian perkara Hadhanah Menurut Undang-Undang Kompilasi Hukum Islam dan Pertimbangan Hakim dalam memutus perkara Hadhanah, di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif. Adapun hasil kesimpulan penelitian penulis adalah pada Putusan 518/Pdt.G/2019/PA.Krw mengenai permasalahan mengenai Hadhanah yang mana Pengugat belum mendapat kepastian mengenai Hak Asuh Anak/Hadhanah, sekarang anak tersebut tinggal di kediaman Tergugat dan Tergugat tidak bisa menjaga dan mengurus anak tersebut dikarenakan sibuk bekerja. Hal tersebut berlawanan dengan Intrupsi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam. Kata Kunci : Hak Asuh Anak/Hadhanah, Kompilasi Hukum Islam, Perceraian.