Tinjauan Yuridis Perlindungan Hak Cuti Hamil Tenaga Kerja Wanita Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Studi Kasus Di PT. BYC Indonesia)

Perlindungan terhadap pekerja dimaksudkan untung menjamin hak-hak pekerja dan menjamin kesamaan kesepakatan serta perlakuan tanda adanya diskriminasi atas apapun untuk mewujudkan kesejaheraan pekerja dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha. Tujuan penelitian ini untuk memberikan perlindungan terhadap pekerja wanita yang tidak mendapatkan hak-haknya berikut ini Perlindungan Hukum ada 2 yaitu, Perlindungan preventif yaitu Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: Kep. 224/Men/2003 tentang kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam Pasal 82 Ayat 2, Sedangkan dalam hal Perlindungan Hukum secara refresif yakni di implementasi kannya Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Terdapat juga permasalah yang telah terjadi di PT. BYC Indonesia itu pernah terjadi peristiwa yang dimana pekerja pernah melahirkan di perusahaan tanpa memberikan keterangan dan meninggalkan bayi tersebut di toilet sehingga PT.BYC Indonesia membuat peraturan pekerja wanita yang hamil diberhentikan dahulu dan dapat bekerja kembali setelah melahirkan. Hasil penelitian ini pihak perusahaan telah memberikan hak cuti kepada pekerja wanita sesuai dengan peraturan tentang hak cuti hamil, namun ada beberapa faktor yang membuat pihak perusahaan tidak memberikan hak kepada pekerja wanita yang sedang hamil, pihak pekerja wanita melanggar yang dimana tidak ada kejujuran mengenai usia kandungan dari pihak pekerja wanita dan kurangnya sosialisasi dari pihak perusahaan. Kata kunci: Tenaga kerja wanita, Perlindungan Hukum, Undang-undang 13 Tahun 2003